Daridiskusi yang mungkin melibatkan kamu sebagai narasumber atau tidak, kamu dapat menemukan ide yang menarik untuk ditindaklajuti dalam sebuah penelitian dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Barangkali ide itu sederhana, tetapi jika kamu pikirkan dan olah dengan baik kemungkinan akan menjadi topik yang tidak hanya menarik melainkan
Sebab kita harus selalu memperhatikan kaidah menulis makalah yang baik dan benar sesuai dengan strukturnya. Makalah sendiri merupakan karya tulis yang memuat pembahasan topik atau masalah tertentu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), makalah mempunyai dua makna. Pertama, makalah merupakan tulisan resmi tentang suatu pokok yang
Artikelilmiah biasa diterbitkan di sebuah jurnal ilmiah yang tersusun secara sistematis, sesuai fakta, dan masuk akal atau rasional. Mulai dari contoh artikel di koran, contoh artikel ilmiah pendidikan, artikel ilmiah pendidikan, artikel ilmiah kesehatan dan lain-lain. 1. Contoh Penulisan Artikel Ilmiah Kesehatan
Fast Money. - Berikut kunci jawaban mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas 11 SMA halaman 202. Pada buku Bahasa Indonesia Kelas 11 SMA di bagian Bab 6 mempelajari tentang Merancang Karya Ilmiah. Pada bagian Tugas, terdapat soal untuk membuat sebuah karya ilmiah. Sebelum melihat kunci jawaban, ada baiknya siswa mencoba menjawab sendiri terlebih dahulu dengan bantuan orangtua. Jika sudah, orangtua bisa mencocokkan jawaban yang ditulis anak dengan jawaban di bawah ini. Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 SMA Halaman 202. Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 SMA Halaman 202. Kemdikbud Baca juga SOAL & KUNCI JAWABAN Pelajaran Prakarya Kelas 7 Hal 121 Mengapa Harus Mengonsumsi Sayuran Tiap Hari? Tugas 1. Buatlah sebuah karya ilmiah dengan topik/masalah yang kamu kuasai. 2. Susunlah karya ilmiah tersebut dengan langkah-langkah seperti yang telah kamu pelajari di atas. 3. Lakukanlah silang baca dengan salah seorang teman untuk saling memberikan koreksi terhadap karya ilmiahmu itu. Gunakanlah formah berikut. Tabel tertera dalam soal Jawaban Contoh karya ilmiah tentang sampah Judul karya ilmiah Pemanfaatan Sampah Anorganik
Hai Quipperian! Pernah nggak kamu menulis karya ilmiah? Belum atau masih bingung dengan karya ilmiah? Kalau begitu, Quipper Video Blog akan bahas seluk-beluk karya ilmiah. Mau tahu seperti apa pembahasannya? Yuk, disimak pemaparan berikut! Pengertian Karya Ilmiah Karya ilmiah adalah karya tulis yang dibuat untuk memecahkan suatu permasalahan dengan landasan teori dan metode-metode ilmiah. Karya ilmiah berisikan data, fakta, dan solusi mengenai suatu masalah yang diangkat. Penulisan karya ilmiah dilakukan secara runtut dan sistematis. Alasan utama mengapa karya ilmiah ditulis secara runtut dan sistematis ialah agar permasalahan yang diangkat dapat terlihat dan pembahasan serta pembedahan masalah itu dapat mudah dipahami. Selain itu, keruntutan dan sistematisan itu bertujuan untuk memberikan dasar pemikiran atas suatu masalah dan bagaimana pemecahannya. Jadi, kalau tidak runtut dan sistematis, masalah yang diangkat dalam karya ilmiah tidak dapat dipahami pembacanya. Kalau kamu ingin menulis karya ilmiah, tentunya harus runtut dan sistematis ya Quipperian! Nah, kita lanjut ke pembahasan selanjutnya! Struktur Karya Ilmiah Suatu karya ilmiah lumrahnya memiliki tiga bagian di dalamnya. Bagian pendahuluan, bagian isi dan pembahasan, dan bagian kesimpulan. Bagian pendahuluan berisikan dasar-dasar penelitian ilmiah dilakukan, masalah yang diangkat, dan mekanisme penyelesaian masalah itu. Bagian pendahuluan lumrahnya terdiri atas beberapa bagian penting, yakni latar belakang, permasalahan, tujuan, landasan teori, dan sistematika penulisan. Latar belakang itu berisikan alasan mengapa suatu masalah diangkat atau dibahas dalam karya ilmiah. Bagian permasalahan berisikan topik utama atau persoalan yang akan diselesaikan dalam karya ilmiah. Tujuan berisikan hal yang dituju dengan memecahkan masalah yang diangkat dalam karya ilmiah. Biasanya, dalam bagian tujuan ini sering disisipkan manfaat dari penulisan karya ilmiah tersebut. Lalu, landasan teori berisikan teori-teori apa saja yang akan digunakan dalam penulisan karya ilmiah. Dan, sistematika berisikan runtut dan sistematika penulisan karya ilmiah. Pada bagian ini biasanya ditulis urutan bagian-bagian dari karya ilmiah itu sehingga pembaca dapat memahami alur penelitian dalam karya ilmiah. Bagian pendahuluan itu begitu penting dalam sebuah karya ilmiah lho Quipperian! Sebab, kalau penulisan pendahuluan asal-asalan dan berantakan, maka karya ilmiah itu tidak memiliki kevalidan dan tidak dapat dikategorikan sebagai sebuah tulisan ilmiah. Bagian kedua dalam struktur karya ilmiah ialah bagian isi dan pembahasan. Pada bagian ini berisikan konten pembahasan dari permasalahan yang diangkat. Mulai dari penjabaran bahan penelitiannya hingga analisis ilmiah. Terkadang, ada beberapa karya ilmiah menjadikan bagian ini untuk menjabarkan secara detil mengenai teori yang digunakan. Biasanya, penjabaran akan teori itu dikarenakan teori yang digunakan belum lumrah digunakan atau teori tersebut cukup sulit untuk dijelaskan pada bagian pendahuluan. Bagian isi dan pembahasan ini bisa terdiri dari satu atau lebih bab. Jumlah bab pada bagian ini bergantung seberapa pelik pembedahan dan pembahasan dari bahan penelitian. Dan, bagian terakhir ialah kesimpulan. Bagian kesimpulan berisikan kesimpulan dari hasil analisis pada bagian isi dan pembahasan. Kesimpulan yang disampaikan pada bagian ini berupa penjelasan singkat dan padat mengenai hasil analisis. Biasanya, bagian ini hanya terdiri dari satu bab. Ciri-ciri Karya Ilmiah Setelah membahas mengenai struktur karya ilmiah, hal selanjutnya yang harus Quipperian pahami mengenai karya ilmiah ialah ciri-cirinya. Ada beberapa ciri utama dari karya ilmiah, yakni reproduktif, tidak ambigu, tidak emotif, menggunakan bahasa baku, penggunaan kaidah keilmuan, bersifat dekoratif dan rasional, terdapat kohesi dan bersifat straight forward, objektif, dan menggunakan kalimat efektif. Reproduktif artinya karya ilmiah ditulis oleh peneliti atau penulis harus diterima dan dimaknai oleh pembacanya sesuai dengan makna yang ingin disampaikan. Pembaca harus bisa langsung memahami konten dari karya ilmiah. Lalu, tidak ambigu. Ciri ini ada kaitannya dengan reproduktif. Sebuah karya ilmiah harus memberikan pemahaman secara detil dan tidak dikemas dengan bahasa yang tidak membingungkan. Dengan begitu, maksud dari karya ilmiah itu bisa langsung diterima oleh pembacanya. Ciri selanjutnya ialah tidak emotif. Artinya, karya ilmiah ditulis tidak melibatkan aspek perasaan dari penulisnya. Sebab, karya ilmiah harus memaparkan fakta yang didapatkan dari hasil analisis penelitian, bukan dari perasaan subjektif dari penulisnya. Karya ilmiah harus menggunakan bahasa baku agar mudah dipahami. Penggunaan bahasa baku itu meliputi setiap aspek penulisannya. Mulai dari penulisan sumber, teori, hingga penulisan kesimpulan. Ketidakbakuan pada tulisan karya ilmiah hanya akan membuat pembacanya bingung dan apa yang ingin disampaikan dalam tulisan tidak dipahami pembaca. Penulisan karya ilmiah harus menggunakan kaidah keilmuan atau istilah-istilah akademik dari bidang penelitian si penulis. Hal itu bertujuan untuk menunjukkan bahwa peneliti atau penulisnya memiliki kapabilitas pada bidang kajian yang dibahas dalam karya ilmiah. Penggunaan kaidah atau istilah ilmiah itu juga menjadi takaran seberapa ahli peneliti pada bidang keilmuannya. Bersifat dekoratif artinya penulis karya ilmiah harus menggunakan istilah atau kata yang memiliki satu makna. Rasional artinya penulis harus menonjolkan keruntutan pikiran yang logis dan kecermatan penelitian. Kedua hal itu penting karena karya ilmiah harus bisa menyampaikan maksud dari penelitian yang dilakukan oleh penulis tanpa membingungkan. Terdapat kohesi artinya karya ilmiah harus memiliki kesinambungan antar bagian dan babnya dan bersifat straight forward maksudnya ialah tidak bertele-tele atau tepat sasaran. Sebuah karya ilmiah setiap bagian atau babnya harus memiliki alur logika yang saling bersambung. Selain itu, penyampaiannya harus tepat sasaran dengan apa yang ingin disampaikan. Karya ilmiah harus bersifat objektif. Hal ini sangat penting karena karya ilmiah tidak dibuat berdasarkan perasaan penulisnya. Karya ilmiah harus menunjukkan fakta-fakta dan data-data dari hasil analisisnya. Jadi, tidak memiliki kecondongan subjektifitas. Dan, penulisan karya ilmiah harus menggunakan kalimat efektif. Ciri ini berkaitan dengan semua ciri sebelumnya. Tujuan penggunaan kalimat dalam karya ilmiah agar pembaca tidak dipusingkan dengan penggunaan kalimat yang berputar-putar. Penggunaan kalimat seperti itu hanya akan membuat pembaca bingung. Tujuan Penulisan Karya Ilmiah Penulisan karya ilmiah memiliki tujuan tersendiri, baik itu untuk penulisnya maupun pembacanya. Untuk penulis, karya ilmiah merupakan sarana latihan menyampaikan pemikiran dengan hasil pengamatan yang disusun secara sistematis. Dengan terbiasa menyampaikan pendapat dalam tulisan, seseorang dapat dengan mudah melihat persoalan dan menyampaikan pandangannya atas suatu hal secara objektif. Adapun, penulis yang terbiasa menulis karya ilmiah akan mampu melihat dan menyampaikan temuan baru terkait permasalahan pada bidang keilmuannya masing-masing. Bagi pembaca, karya ilmiah dapat menjadi sumber informasi yang objektif dan dapat memberikan pengetahuan baru. Membaca karya ilmiah dapat membuat kamu memahami pemikiran-pemikiran orang lain mengenai suatu permasalahan yang diangkat pada bidang ilmu tertentu. Selain itu, membaca karya ilmiah dapat membantu kamu melihat suatu solusi atas permasalahan yang ada, terkait dengan bidang ilmu yang diangkat oleh penulisnya. Kamu akan memiliki kepekaan intelektual dan menjadi pribadi yang kritis atas sebuah ilmu pengetahuan. Nah, itulah pembahasan singkat mengenai karya ilmiah. Kamu kiranya harus mulai berlatih dari sekarang untuk membuat karya ilmiah lho Quipperian. Sebab, saat duduk di bangku kuliah nanti, kamu akan menghadapi berbagai tugas karya ilmiah. Terbiasa menulis karya ilmiah itu memiliki banyak manfaat yang kiranya dapat kamu rasakan sendiri nantinya. So, mulai belajarlah membuat karya ilmiah ya guys! Muhammad Khairil
KELAS XI BAB VI MERANCANGKARYA ILMIAHD. MENGKONTRUKSI SEBUAH KARYA ILMIAH DENGAN MEMPERHATIKAN ISI, SISTEMATIKA, DAN KEBAHASAAN KARYA ILMIAHPENGANTAR KEGIATAN 2 KEGIATAN 1PENGANTARSetelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu1. mengungkapkan informasi berdasarkan isi karya ilmiah;2. menulis karya ilmiah dengan memperhatikan sistematikadan kebahasaanKarya ilmiah yang menjadi bahan untuk diskusi, lazim disebutdengan makalah. Makalah sering pula disebut kertas kerja, yaknisuatu karya ilmiah yang membahas suatu persoalan denganpemecahan yang didasarkan hasil kajian literatur atau kajianlapangan. Makalah merupakan karya ilmiah yang secara khususdipersiapkan dalam diskusi-diskusi ilmiah, seperti simposium,seminar, atau lokakarya1. Pendahuluan Bagian ini menguraikan masalah yang akan dibahas yang meliputi a. latar belakang masalah, b. perumusan masalah, dan c. prosedur pemecahan PembahasanBagian ini memuat uraian tentang hasil kajian penulis dalammengeksplorasi jawaban terhadap masalah yang diajukan, yangdilengkapi oleh data pendukung serta argumentasi-argumentasi yangberlandaskan pandangan ahli dan teori yang SimpulanBagian ini merupakan simpulan dan bukan ringkasan daripembahasan. Simpulan adalah makna yang diberikan penulis terhadaphasil diskusi/uraian yang telah dibuatnya pada bagian mengambil simpulan tersebut, penulis makalah harus mengacukembali ke permasalahan yang diajukan dalam bagian bagian akhir makalah harus dilengkapi dengan daftar pustaka, yaknisejumlah sumber yang digunakan di dalam penulisan makalah tersebut. Yangdimaksud dengan sumber bisa berupa buku, jurnal, majalah, surat kabar,ataupun laman dari internet. Sumber-sumber tersebut disusun secara alfabetisdengan memuat1. nama penulis,2. tahun/edisi penerbitan,3. judul buku, artikel, atau berita,4. kota penerbit,5. nama pokok pikiran karangan kita itu diperoleh dari buku yang ditulis oleh E. Kosasihyang berjudul Kompetensi Ketatabahasaan dan Kesusastraan, Cermat BerbahasaIndonesia. Kita dapat menuliskannya dalam daftar pustaka seperti berikut. Kosasih, E.. 2003. Kompetensi Ketatabahasaan dan Kesusastraan, Cermat Berbahasa Indonesia. Bandung Yrama Widya. Atau Kusmana, Suherli. 2010. Merancang Karya Tulis Ilmiah. Bandung daftar pustaka tersebut, di samping nama penulis dan judulbukunya, harus dicantumkan tahun terbit, nama, beserta kota tempatbuku itu Kosasih, E., nama 2003, tahun buku itu Kompetensi Ketatabahasaan dan Kesusastraan, Cermat BerbahasaIndonesia, judul Bandung, nama kota/tempat domisili Yrama Widya, Tentukanlah topik dari ketiga cuplikan teks di bawah ini. Dari buku apakah bahan-bahan untuk menulis topik seperti itu bisa kamu dapatkan? Kemudian, apabila perlu diperkuat data, bagaimanakah cara untuk mendapatkan data itu? 1. Lemahnya penguasaan bahasa Indonesia itu, antara lain, disebabkan oleh kurangnya motivasi dalam pemakaian bahasa Indonesia dengan baik. Ada yang beranggapan bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa kedua. Bahasa Indonesia adalah bahasanya orang Indonesia sehingga ada yang beranggapan bahwa tidak perlu dipelajari. Bahasa asing merupakan bahasa ilmu pengetahuan. Bahasa Indonesia adalah bahasa yang digunakan seperti sarana komunikasi sehari-hari. Tanpa harus dipelajari masyarakat Indonesia sudah terbiasa berbahasa2. Melalui kegiatan membaca buku, seseorang dapat memperolehpengalaman tidak langsung yang banyak sekali. Memang, pendidikanmerupakan hal yang berharga jika siswa dapat mengalami sesuatusecara langsung. Akan tetapi, banyak bagian dalam pelajaran yang tidakdapat diperoleh dengan pengalaman langsung. Oleh karena itu, dalambelajar di sekolah, dan dalam kehidupan di luar sekolah, mendapatkanpengalaman tidak langsung itu sangat penting. 3. Kecakapan itu menyangkut aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Hal itu terkait pula dengan masalah akhlak dan mental. Dengan bekal kemampuan seperti itu, siswa diharapkan mampu menghadapi tuntutan dan tantangan hidup dalam kehidupan. Pengembangannya dapat dilakukan melalui kegiatan intra ataupun ekstrakurikuler. Adapun penentuan isi dan bahan pelajarannya dikaitkan dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan siswa itu sendiri; menyatu dalam mata pelajaran sehingga secara struktur tidak berdiri sendiriTeks Topik Sumber/ Bahan Penulisan Teknik Pengumpulan Data1. 2Menulis karya ilmiah denganmemperhatikan sistematikadan kebahasaanUntuk menulis karya ilmiah yang baik, langkah-langkah yang harus kita tempuh adalahsebagai Menentukan topikLangkah awal menulis sebuah karya ilmiah adalah menentukan topik. Langkah awal itulebih tepatnya disebut sebagai penentuan masalah apabila karya ilmiah yang akan ditulis ituberupa laporan hasil penelitian. Baik itu berupa topik ataupun rumusan masalah, hal-halyang harus diperhatikan pada langkah ini adalah topik/masalah itu haruslah a. menarik perhatian penulis, b. dikuasai penulis, c. menarik dan aktual, serta d. ruang lingkupnya Membuat kerangkaTulisan Langkah ini penting dilakukan untuk menjadikan tulisan kita tersusun secara lebihsistematis. Langkah ini juga sangat membantu di dalam penelusuran sumber-sumber yangdiperlukan di dalam contohnya. Peranan Pemuda dalam Pembangunan 1. Pendahuluan Peranan pemuda dalam sejarah perjuangan bangsa a. pemuda pada masa prakemerdekaan; b. pemuda di zaman kemerdekaan; dan c. Pemuda di masa pembangunan 2. Pembahasan a. potensi pemuda sebagai modal dasar pembangunan bangsa; b. sektor-sektor pembangunan yang dapat diisi oleh pemuda; dan c. faktor penunjang dan kendala 1 kendala psikologis, 2 kendala sosial, dan 3 kendala ekonomi 3. PenutupKerangka tersebut dikembangkan dari topik āPeranan Pemuda dalam Pembangunanā.Sesuai dengan struktur umum karya ilmiah, topik itu pun kemudian dikembangkan kedalam tiga bagian pendahuluan, pembahasan, dan penutup. Dengan kerangka sepertiitu, kita bisa memetakan bahasan-bahasan yang dianggap relevan dengan topik yangakan dibahas. Kerangka itu pun membantu kita untuk mencari sumber-sumber yangdiperlukan. Berdasarkan kerangka itu, misalnya, kita perlu data ataupun teori tentangpotensi-potensi pemuda dan sektor-sektorpembangunan. Selain itu, kita pun perlusumber-sumber berkenaan dengan faktor penunjang dan kendala-kendala dalamimplementasi peranan pemuda dalam Mengumpulkan bahanLangkah ini sangat penting di dalam menyusun sebuah karya ilmiah. Berbeda dengan menulisfiksi yang bisa saja berdasarkan imajinasi, karya ilmiah tidaklah demikian. Agar tulisan itu tidakkering, kita memerlukan sejumlah teori dan data yang mendukung terhadap topik itu. Bahan-bahan yang dimaksud dapat bersumber dari buku, jurnal ilmiah, surat kabar, internet, dansumber-sumber lainnya. Adapun data itu sendiri dapat diperoleh melalui kegiatan observasi,wawancara, angket, dan teknik-teknik pengumpulan data Pengembangan kerangkaMenjadi teks yang utuh dan lengkap Kerangka yang telah dibuat, kita kembangkan berdasarkanteori dan data yang telah dipersiapkan sebelumnya. Langkah pengembangan tersebut haruspula memperhatikan kaidah-kaidah kebahasaan yang berlaku pada penulisan karya sebuah karya ilmiah dengan topik/masalah yang kamu kuasai. 2. Susunlah karya ilmiah tersebut dengan langkah-langkah seperti yang telah kamu pelajari di atas. 3. Lakukanlah silang baca dengan salah seorang teman untuk saling memberikan koreksi terhadap karya ilmiahmu itu. Gunakanlah format ISI TANGGAPANa. Daya tarik topik/masalahb. Ketepatan dalam struktur teksc. Kebakuan dalam penggunaan kaidahkebahasaand. Keefektifan kalimate. Ketepatan ejaan/tanda bacaTERIMA KASIH
buatlah sebuah karya ilmiah dengan topik masalah yang kamu kuasai